468x60 Ads



Dengan fenomena boomingnya Facebook hanya dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, tidak mudah bagi pengguna untuk memahami aturan non-lisan dalam interaksi sosial. Namun, ada kesepakatan umum dalam hal kesopanan atau etika berkomunikasi online yang dapat kita terapkan dalam situs jajaring sosial yang fenomenal. Meskipun demikian, tidak ada aturan pasti untuk interaksi sosial kerena mereka selalu berubah-ubah.
Pada etika berikut ini bukanlah sesuatu keharusan yang secara ketat harus kita patuhi. Sebaliknya, saya harus menekankan bahwa mereka adalah murni pedoman untuk meningkatkan interaksi sosial dan pengalaman dengan Facebook. Faktanya adalah tidak ada satupun aturan/ukuran pasti ketika kita berbicara mengenai interaksi sosial. Jadi, saya menghimbau Anda semua untuk mengambil apa yang Anda anggap cocok, jika menurut Anda tidak sesuai silahkan tinggalkan.

5 Hal Untuk di lakukan:

1. sampaikan Hal penting melalui facebook messaging daripada posting di wall

Beberapa dari Anda mungkin memiliki kecenderungan sifat ekshibisionis (suka pamer) dan ingin agar semua orang mengetahui rahasia paling pribadi Anda, sementara orang lain mungkin tidak berbagi kecenderungan yang sama. Teman-teman Anda mungkin tidak menerima hal tersebut secara baik/positif ketika Anda mengungkapkan tentang kesalahan, kekurangan, ataupun rahasia mereka kepada publik, atau hal lain yang lebih baik jika disimpan dengan teman terdekat saja.
Faktanya adalah bahwa kebanyakan teman Facebook mereka akan mendengar hal itu dalam suatu platform publik. Dinding sendiri memang memiliki telinga, terutama dinding Facebook. Jadi akan lebih baik jika percakapan seperti ini dilakukan dibalik pintu tertutup seperti dalam Facebook Messaging.

2. pertimbangkan apa yang akan anda posting

Bila Anda memiliki ratusan teman dan kenalan di Facebook, Anda memiliki orang-orang dari segala macam latar belakang, semua dengan pekerjaan yang berbeda, keyakinan, kepribadian, dll. Memperbarui status Anda dengan pernyataan umum mungkin tampak tidak berbahaya bagi Anda, tetapi pihak lain mungkin menangkapnya dengan respon yang berbeda. Misalnya, Anda menyampaikan sesuatu tentang bagaimana pengiklan menipu para konsumen untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Yang mungkin tidak Anda sadari adalah bahwa beberapa teman Anda yang berasal dari industri periklanan dapat melihat status Anda di newsfeed mereka. Ini adalah pernyataan umum, tetapi mereka mungkin berpikir bahwa Anda menyinggung / menargetkan mereka. Tentu saja, tidak akan mengasyikkan jika Anda harus mempertimbangkan dahulu semua dampak yang mungkin terjadi sebelum Anda mem-posting apapun, hanya saja Anda harus sadar akan hal itu.

3. hubungi langsung daripada memposting berita pribadi

Ini bukan hanya menyangkut etika di Facebook, melainkan etika sosial atau bahkan etika umum. Jika Anda perlu untuk memberitahu teman Anda atau keluarga Anda tentang suatu berita penting dan pribadi (misalnya kematian anggota keluarga), jangan menyampaikannya dalam domain publik. Facebook adalah situs jejaring sosial, dan sudah seharusnya jika menjadi tempat publik. Hal ini berarti bahwa semua orang dapat mengetahui apa yang terjadi.
Alasan lain untuk tidak mempostingnya adalah menyangkut kesopanan. alasan yang sama mengapa Anda tidak seharusnya menggunakan SMS (atau bahkan telepon) untuk menyatakan putus dengan seseorang. Karena hal ini tidak sopan dan tidak tulus dalam menyampaikan kabar penting, entah itu kabar baik atau buruk, tanpa beberapa bentuk komunikasi yang tulus melalui nada suara dan bahasa tubuh.

4. jawab semua komentar terutama jika itu pertanyaan

Anda memasang status, dan teman Anda mengomentari serta menyukainya. Saya rasa yang setidaknya dapat Anda lakukan adalah menghargainya dengan membalas komentar mereka, terutama jika komentar tersebut adalah pertanyaan yang ditujukan kepada Anda. Saya tidak mengatakan bahwa Anda HARUS selalu melakukannya setiap saat, tetapi membalas komentar mereka sesekali. Jika Anda mengabaikan mereka sepanjang waktu, kemungkinan besar mereka tidak akan lagi repot-repot untuk peduli dengan status Anda. Paling tidak mereka tidak akan terlihat bodoh berbicara sendiri dengan dinding. Hal ini hampir seperti hukum Karma.

5. hindari berkomentar pada setiap posting

Jika Anda menguntit teman Anda, berhenti di situ. Jangan biasakan diri untuk selalu berkomentar pada semua posting teman-teman Anda atau mereka akan mulai curiga dan merasa tidak nyaman. Bahkan jika Anda mengatakan dengan segala kejujuran bahwa Anda tidak menguntit mereka, melainkan status update mereka yang selalu muncul pada newsfeed Anda, hal ini tidak akan dengan mudah membuat mereka percaya.
Sudah menjadi rahasia umum jika orang-orang akan selalu mengecek profil temannya setiap saat, namun untuk mengomentari segala sesuatu secara tidak langsung akan menunjukkan bahwa Anda terus-menerus memantau gerak-gerik mereka. Dan yang lebih buruk lagi jika ternyata teman-teman Anda yang lain juga menyadarinya, melihat bahwa Anda adalah 'regular commenter'. Jika Anda tidak ingin dicap hama, cobalah untuk sedikit membatasi komentar Anda.

Bonus: Hati-Hati Pada Nada Suara anda

Seperti semua komunikasi online lainnya, berkomunikasi di Facebook sebagian besar berbentuk tekstual. Kita tidak dapat mendengar nada suara atau melihat bahasa tubuh saat orang lain 'berbicara'. Dengan kata lain, mudah bagi seseorang untuk berpikir Anda sedang menyindirnya padahal Anda tidak, atau salah paham dengan kata-kata atau kalimat yang Anda tulis. Memang sulit untuk dimengerti, karena setiap orang memiliki gaya mengetik masing-masing.
Salah satu cara kita dapat mengkompensasi kurangnya isyarat adalah dengan menggunakan emoticon. Memang masih terbatas, namun pengalaman telah mengajarkan saya bahwa hanya dengan smiley senyum sederhana setelah penulisan kalimat dapat melakukan keajaiban dengan menetralisir ketegangan potensial emosi. Tersenyumlah dan seluruh dunia akan tersenyum kepada Anda :)

5 Hal untuk di hindari:

1. membuat permintaan pertemanan pada orang asing

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa jumlah 'teman' yang ada di Facebook adalah suatu ukuran popularitas Anda di kehidupan nyata. Hal itu mungkin benar jika definisi 'teman' adalah orang-orang yang Anda kenal offline, dan bukan orang asing yang secara acak Anda add saat browsing melalui jaringan Facebook.
Tujuan asli dari Facebook itu sendiri menjadi menyimpang ketika orang menambahkan teman hanya demi meningkatkan indikator popularitas antara rekan-rekan mereka. Itu tidaklah keren. Tapi jika Anda ingin menambahkan seseorang untuk beberapa alasan yang masuk akal, misalnya untuk mengetahui tentang gadis yang Anda taksir, melalui proses perkenalan dan kualitas pertemanan. Jika Anda melewatkan langkah ini hanya akan meninggalkan kesan buruk pada Anda, yang tentu saja tidak Anda inginkan.

2. men-Tag teman dalam foto yang kurang bagus

Beberapa orang mungkin dapat menerima dengan santai ketika mereka ditandai dalam foto yang terlihat seolah-olah mereka baru saja bangun dari tempat tidur, berpikir bahwa itu adalah lelucon yang dibuat teman-temannya. Ketika berbicara tentang cara berpikir wanita, terlihat tidak menarik bermakna jauh lebih dalam bagi mereka. Tentu saja, hal ini berlaku untuk beberapa orang juga. Apa yang perlu Anda perhatikan dari aturan ini adalah menjadi lebih peka terhadap orang-orang yang akan Anda tag dalam foto, terutama pada foto-foto yang diambil pada kondisi yang kurang baik.

3. Overshare diri sendiri

Periksa pembaruan pada newsfeed, Anda melihat teman yang sama memperbarui statusnya lagi dan lagi. Bukan tentang hal penting dan berwawasan apapun, melainkan hanya posting biasa-biasa tentang apa yang dia lakukan setiap 10 menit. Bagaimana, apakah menarik??. Anda memutuskan untuk menyembunyikan posting-nya. 
Kedengarannya tidak asing? Mungkin. Terkadang ini menjengkelkan karena tidak ada seorangpun yang benar-benar tertarik pada aktifitas sehari-hari teman-teman mereka, namun status mereka terus bermunculan pada newsfeed mereka. Kurangilah sedikit dalam melakukan update status. Daripada memberitahu teman tentang omong kosong dan hal yang tidak penting, berbagilah sesuatu yang menarik tentang diri Anda.

4. Batasi tentang pekerjaan anda

Facebook adalah pedang bermata dua ketika berbicara tentang kemampuan jaringan sosialnya. Dari sisi keuntungannya adalah bahwa hal itu memungkinkan kita untuk terhubung dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti terhubung dengan teman-teman dari teman kita ataupun dari teman melalui identifikasi persahabatan bersama. Di sisi lain, hal yang merugikan adalah dengan mudahnya untuk mengumpulkan informasi tentang diri Anda dengan melewati lapisan tersebut satu-persatu.
Bahkan dengan pengaturan privasi Anda yang paling ketat, masih ada resiko bahwa apa yang Anda posting dapat mencapai orang-orang yang tidak Anda inginkan untuk mengetahuinya, dan rekan kerja serta bos adalah orang terakhir yang ingin Anda kacaukan. Jadi, mari bermain aman dan membatasi posting Anda ke suatu tempat pribadi.

5. Pasang Rantai pembaruan status

Ingat rangkaian sms yang mengatasnamakan agama atau hal lain dan meminta Anda untuk menyebarkannya ke semua teman Anda atau Anda akan terkena musibah atau kesialan? Nah, Facebook memiliki rantai yang serupa, tetapi dalam sisi dan tujuan yang baik. Seseorang yang pertama posting status update tentang social cause, mendorong mereka yang membacanya untuk posting status juga, sehingga teman-teman mereka akan bisa membaca dan memposting juga. Sehingga rantai ini menyebarkan suatu pemahaman, meningkatkan kesadaran publik.
Tujuannya disini baik, tetapi kadang-kadang jika terlalu banyak hal yang baik juga tidak baik. Bila Anda melihat update newsfeed Anda diisi dengan status yang sama, Anda malah akan merasa terganggu, sehingga Anda menghubung-hubungkan emosi negatif Anda dengan social cause tersebut.

Bonus: memanas-manasi orang lain

Setiap orang berhak untuk menyatakan pendapat mereka sendiri di internet, sehingga tidak perlu untuk menempatkan siapa pun untuk turun hanya karena Anda tidak setuju (atau lebih buruk, tidak suka dengan orang tersebut). Kadang-kadang saya bahkan melihat orang mengkritik komentar-komentar dari teman-teman mereka yang membalas suatu posting, yang mereka bahkan tidak tahu. Hal ini memalukan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi ke teman Anda juga.
Dalam semangat percakapan yang baik, mari kita ingat hal ini dalam komunikasi online apapun, di Facebook, Twitter, forum, email, dll. Jangan mengacaukannya untuk semua orang.


Kesimpulan

Pada akhirnya, semua itu terserah kita untuk mengikuti aturan-aturan dan etika. Saya pikir ini semua hanya tentang bagaimana kita menemukan keseimbangan antara hal yang menyenangkan dan hal yang sensitif bagi semua orang. Di satu sisi, kita tidak boleh membatasi diri dengan aturan dan peraturan yang akan membatasi kreativitas dan spontanitas interaksi sosial kita. Di sisi lain, kita harus menyadari bahwa Facebook adalah tempat publik sehingga kita lebih mawas diri untuk melindungi privasi kita dan pada saat yang sama menghormati kenyataan bahwa kita masing-masing merupakan bagian dari pengalaman Facebook orang lain. Menemukan keseimbangan yang tepat tidak hanya akan memberikan pengalaman yang lebih baik untuk Anda, tetapi juga membantu orang lain menikmatinya juga! 


Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda semua, jangan lupa berikan komentar Anda apabila informasi ini bermanfaat. Kunjungilah blogs Cyberkidz untuk informasi yang lainnya.


Cyberkidz, Ardho Ika Yudhistira

0 comments:

Post a Comment